Jaga Suhu Serta PH Air Agar Tetap Stabil
PH atau Power of Hydrogen merupakan indikator yang dipakai untuk mengukur tingkat keasaman serta basa suatu air. Supaya umur ikan lebih panjang, maka tingkat pH harus dijaga agar tetap stabil di angka yang tepat. Angka pH yang stabil yaitu diantara 6,8 hingga 7,5, bergantung dengan jenis ikan hias yang dipelihara.
Apabila tingkat keasaman dan basa air tersebut tidak seimbang, maka daya tahan ikan akan mudah menurun dan cepat mati. Lalu, Grameds juga harus menjaga suhu air supaya ikan hias tetap merasa nyaman hidup di dalam aquarium tersebut. Suhu aquarium yang baik yaitu sekitar 27 sampai 28 derajat celcius.
Pilih Jenis Ikan Yang Tepat
Langkah kedua yang perlu dilakukan saat memelihara ikan hias adalah memilih jenis ikan hias aquarium yang tepat. Ini artinya, Grameds perlu memilih ikan hias yang sesuai dengan aquarium yang tersedia di rumah.
Sebab, jenis atau ukuran ikan yang dipilih akan mempengaruhi seberapa besar aquarium yang perlu dipersiapkan. Contohnya ikan arwana, saat ikan tersebut bertambah usia, maka harus ditempatkan di aquarium yang lebih besar.
Lalu, jangan pernah berpikiran untuk memelihara ikan laut di aquarium ya. Sebab, perawatan ikan laut jauh lebih susah dibandingkan dengan jenis ikan hias air tawar. Hal ini terjadi karena saat memelihara ikan laut, maka Grameds juga perlu memperhatikan kadar garam yang ada di dalam aquarium.
Tak hanya itu, beberapa jenis ikan hias juga tidak bisa hidup berdampingan dengan jenis ikan hias lain. Misalnya ikan pedang dan ikan cupang. Jenis ikan hias cupang dapat bertahan hidup dengan berdampingan dengan ikan hias lainnya. Namun untuk ikan pedang, mereka hanya bisa hidup berdampingan dengan jenis ikan pedang lainnya saja.
©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.
Pemalang | VoA – Habitat hewan melakukan migrasi tentu ada suatu alasan misalnya demi menghindari suatu musim dingin disuatu wilayah tertentu serta rantai fase reproduksi. Begitu juga Ikan Salmon yang merupakan ikan dengan perjalanan panjang ekosistem migrasinya guna mereproduksi kelangsungan habitatnya.
Didunia maritim terdapat 7 spesies salmon, 6 diantaranya berasal dari Samudra Pasifik dan 1 dari Samudra Atlantik. Meskipun dikenal sebagai ikan laut namun sebenarnya salmon juga hidup di air laut dan air tawar karenanya Salmon merupakan ikan Anadromous yaitu lahir di air tawar tapi bermigrasi kelautan dan membuat mereka menjadi ikan yang menarik untuk di bahas.
Siklus hidup salmon bermula di perairan air tawar tepatnya di hulu sungai dimana ditempat ini telur-telur dan burayak awal dari rantai kehidupan dimulai.
Burayak / bayi salmon yang baru menetas disebut Alvin, mereka masih berwarna merah dan mempunyai kantung melekat di tubuhnya. Mereka hidup diantara tumpukan batu kerikil yang ada di dasar sungai. Lambat laun fetamorfosis kantong itu akan mengecil diserap tubuhnya dan ikan akan mulai sering berenang diatas permukaan untuk mengambil oksigen serta mencari makan.
Makanan Alvin seperti plankton dan serangga air. Di fase awal kehidupan telur- telur salmon banyak dari mereka mati karena dimakan predator atau terseret arus sungai. Salmon yang berhasil bertahan hidup akan mulai munculnya garis-garis vertikal dan bintik-bintik untuk berkamuflase. Warna mereka berubah menjadi keperakan diiringi pertumbuhan salmon dewasa akan mengkonsumsi serangga sebagai makanan utamanya. Mereka salmon deeasa akan menjalani transformasi fisiologis yang disebut multiplikasi sebagai persiapan untuk bermigrasi ke laut.
Dalam dasar sungai ini mereka salmon dewasa akan membentuk grup atau koloni untuk memulai perjalanan migrasi pertama mereka menuju lautan dengan menempuh jarak perjalanan 2500 KM hingga 3000 KM.
Banyak rintangan yang mereka lewati terutama di muara sungai dimana banyak predator seperti bangau, beruang, anjing laut serta manusia yang sudah siap menangkap mereka untuk dijadikan mangsa. Koloni salmon- salmon yang selamat akan melanjutkan migrasi petualangan mereka ke lautan.
Ikan salmon memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi bahkan dengan air asin pun koloni mereka justru bertahan dengan banyak meminum air asin dan membuang kelebihan garamnya lewat insang dan urinnya.
Ikan salmon akan menghabiskan banyak waktunya di laut sekitar 2 sampai 7 tahun, hingga datanglah waktu mereka untuk bermigrasi kembali ke hulu sungai, dan biasanya antara bulan September hingga November namun tergantung spesiesnya.
Pada masa ini mereka akan kembali membuat kelompok migrasi untuk bertelur dan uniknya para salmon akan bermigrasi ke tempat yang sama mereka lebih memilih bertelur di tempat kelahirannya dibanding tempat yang lainnya, karena mereka tahu tempat kelahiran adalah tempat terbaik untuk bertelur, dan hebatnya meskipun sudah bertahun-tahun dan sejauh apapun mereka berenang di lautan, mereka bisa mengingat jalan untuk kembali ke tempat asal yaitu hulu sungai dimana ia ditelurkan.
Awal mereka untuk memulai perjalanan panjang dengan berenang melawan arus air. Salmon merupakan perenang hebat dalam satu migrasi mereka membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sampai di tempat tujuan bertelur.
Saat memulai migrasi mereka biasanya akan berhenti makan, tubuh mereka secara insting siap untuk bertelur dan akan melawan arus yang deras, saking banyaknya energi yang dipakai, kulit ikan salmon akan berubah menjadi lebih gelap dan merah, hal ini terjadi karena proses migrasi yang akan mengeluarkan sisa cadangan lemak yang mereka simpan.Semakin lama Salmon bermigrasi, maka salmon akan semakin lemah tetapi mereka terus berjuang karena masih ada banyak predator yang mengincarnya dalam proses imigrasi kedua ini.
Predator seperti beruang yang sudah menunggu di aliran deras sungai jalur migrasi Salmon siap berpesta makan, mereka akan berdiri dan menunggu ikan salmon melompat ke arahnya. Dan pada fase ini banyak Salmon yang gugur dalam perjalanan migrasi namun tidak sedikit pula yang selamat. Salmon- salmon yang selamat berenang sampai ke hulu sungai dimana sebuah tempat yang tenang dengan air yang jernih merupakan tempat terbaik baginya untuk menyimpan telur-telurnya.
Ketika akan memulai bertelur Salmon betina akan mengepakkan ekornya dan membuat kerikil-kerikil di dasar sungai akan tersapu menciptakan cekungan untuk meletakkan telur. Warna telor Salmon cukup bervariasi dari orange hingga merah. Seekor salmon dapat menghasilkan telur sekitar 8000 butir dalam sekali reproduksi.
Ketika sang induk betina mengeluarkan telor, Salmon jantan akan mendekati dengan mengeluarkan spermanya ke air untuk membuahi telur indukan kemudian Salmon indukan betina menutupi telur-telurnya dengan menyapu kerikil lalu pergi dan akan bertelur di tempat lainnya.
Telur harus diletakkan dibawah kerikil di sekitar air yang dingin dan arus yang baik sebagai suplai oksigen untuk menjaga resiko kematian yang tinggi.Biasanya pada fase musim ini sebagian besar juga gagal menetas karena terjadi akibat reaksi dan perubahan kondisi di perairan, bahkan akibat ulah manusia. Dan diperkirakan hanya 10% dari jumlah telur Salmon selamat mencapai tahap ini.
Setelah semua telur telah dibuahi, Salmon betina dan jantan tetap mengembara disekitaran perairan tersebut, namun karena kelelahan telah melakukan perjalanan yang panjang, Salmon akan membusuk hidup- hidup dan menjadi zombi kemudian perlahan akan mati. Bangkai badan akan mulai benar benar membusuk kulit akan mengelupas dan terkadang mereka juga akan berubah sedikit bentuk tubuhnya kemudian kehilangan matanya.
Ikan salmon yang mati akan menjadi makanan bagi habitat hewan-hewan di sekitarnya dan menjadi Plankton untuk santapan makanan ikan-ikan di tempat tersebut serta menjadi makanan anak-anak salmon yang baru menetas. Selanjutnya beberapa bulan kemudian siklus akan kembali berputar.
Sungguh menjadi sebuah ekosistem perjuangan dan perjalanan yang menakjubkan oleh ikan Salmon dengan dilahirkan di air tawar tumbuh besar di lautan dan kembali lagi ke sungai untuk reproduksi.
Kematian menjadi tiket sekali jalan migrasi koloni Salmon menuju perjalanan panjang melelahkan yang memberikan telur-telur mereka di tempat terbaik untuk berkembang. (Eko B Art).
Jenis Ikan Hias Paling Cantik – Mempunyai hewan peliharaan di rumah memang bisa membuat seseorang menjadi lebih rileks. Terlebih setelah seharian melakukan berbagai kegiatan yang seringkali menimbulkan stres. Oleh karena itu, hewan peliharaan kerap kali membuat semangat kembali meningkat. Salah satu hewan peliharaan yang sering dipilih oleh orang-orang adalah jenis ikan hias.
Sebagian besar orang memilih ikan hias untuk dijadikan peliharaan di rumah dan dapat memperindah suasana rumah serta membuatnya lebih nyaman. Memelihara jenis ikan hias juga bisa berguna untuk kesehatan tubuh loh. Ikan hias juga bisa membantu pemiliknya mengatasi stres dan juga menurunkan tekanan darah dan juga detak jantung.
Umumnya, orang-orang akan memelihara ikan hias di kolam. Namun jika mereka tidak memiliki lahan yang luas, biasanya akan memelihara ikan tersebut di aquarium. Jika kamu bisa menata kolam ataupun aquarium dengan tepat, yaitu menggunakan tumbuh-tumbuhan, kerikil, batu karang, dan lainnya, maka akan membuat ikan hias merasa hidup di habitat aslinya.
Memelihara ikan hias kini sudah menjadi hobi yang umum dilakukan banyak orang. Dari mulai remaja hingga orang tua. Akan tetapi, seseorang yang gemar memelihara ikan biasanya tidak akan cukup hanya memelihara satu jenis ikan hias saja. Mereka akan menjadi kolektor yang memiliki berbagai jenis ikan dari berbagai harga dan ukuran.
Jangan Campurkan Air Aquarium Dengan Klorin Dan Kaporit
Air merupakan salah satu elemen utama yang ada di dalam aquarium. Tanpa adanya air, maka sudah pasti jenis ikan hias apapun tidak akan bisa hidup di dalamnya. Namun perlu diingat bahwa air yang digunakan haruslah air bersih.
Misalnya air PAM atau air ledeng. Keduanya merupakan jenis air yang mengandung kaporit dan juga klorin. Dimana kandungan tersebut tidak baik untuk kesehatan ikan hias. Oleh karena itu, pastikan dulu air yang digunakan tidak mengandung keduanya.
Kaporit dan klorin bisa dihilangkan dengan cara diendapkan selama satu malam di sebuah ember. Lalu, ganti 30% air tersebut mininal 2x dalam satu minggu. Agar kebersihan air tetap terjaga.
Ciri-ciri Ikan Hias yang Sedang Sakit
Selain harus memahami cara merawat ikan hias yang benar, kamu juga perlu memahami ciri-ciri ikan yang sakit. Hal ini bertujuan agar kamu bisa mengambil tindakan ,lebih lanjut apabila ikan yang kamu pelihara menunjukkan beberapa ciri di bawah ini. Terdapat beberapa ciri-ciri ikan hias yang sakit. Kamu bisa melihatnya dari perubahan fisiknya atau tingkah lakunya. Oleh karena itu, lebih baik kamu perlu memperhatikan ikan hias peliharaanmu setiap hari. Supaya kamu bisa membedakan mana ikan yang sakit dan mana ikan yang sehat.
Mengalami Hipoksia Di Permukaan
Kondisi ini tidak hanya terjadi pada manusia saja. Akan tetapi ikan hias juga bisa mengalami hipoksia. Hipoksia merupakan kondisi dimana ikan mengalami kekurangan oksigen. Ciri-ciri ikan yang mengalami hal tersebut ditandai dengan napas yang pendek di permukaan air. Umumnya hal tersebut terjadi apabila ikan mengalami kerusakan pada insang. Penyebab kerusakan insang ini biasanya terjadi karena kualitas air yang buruk.
Itulah beberapa jenis ikan hias paling cantik dan beberapa cara merawatnya. Bagi kamu yang hobi memelihara ikan, maka kamu perlu mengoleksi salah satu jenis ikan di atas untuk dipelihara di rumah.
Baca juga artikel terkait “Cara Merawat Ikan Hias” :
Ya, kadar amonia, oksigen yang rendah, suhu yang tidak tepat, serta pH yang terlalu tinggi
Pelengkap Akuarium
Supa ikan hias yang kamu pelihara bisa tetap nyaman di dalam akuarium. Maka perlu diberikan peralatan atau aksesoris tambahan. Misalnya pompa udara atau aerator. Fungsi pompa udara ini adalah sebagai penyuplai udara ke dalam akuarium. Selain itu, pompa tersebut juga berfungsi mendorong sisa hasil pembakaran yang keluar dari akuarium.
Agar tampilan akuarium lebih menawan, kamu juga bisa menambahkan lampu ataupun aksesoris lainnya. Misalnya hiasan batu karang, tumbuhan air, bebatuan, tanaman aquascape, dan lainnya.
Siapkan Aquarium Dengan Ventilasi
Biasanya, kesalahan pemula dalam memelihara ikan hias aquarium yaitu menutup rapat aquarium tersebut. Umumnya hal tersebut dilakukan karena takut ikan peliharaan loncat keluar. Tapi perlu dipahami, bahwa menutup aquarium memang perlu dilakukan. Namun tidak berarti harus menutupnya secara rapat tanpa celah.
Disarankan untuk tetap memberikan beberapa bagian aquarium terbuka sebagai ventilasi udara. Supaya ikan hias yang ada di dalamnya tetap memperoleh udara yang cukup. Oleh sebab itu, pastikan bahwa aquarium tetap memperoleh udara serta oksigen sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Jika tips tersebut tidak bisa diterapkan pada aquarium yang ada di rumah. Maka sebaiknya Grameds menggunakan tabung oksigen khusus untuk aquarium sebagai pengganti ventilasi udara. Tabung oksigen tersebut bisa didapatkan di toko hewan terdekat atau di marketplace.
Cara Merawat Ikan Hias Aquarium
Memelihara ikan hias di akuarium sudah menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi sebagian orang. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa memiliki peliharaan ikan hias dapat membantumu mengatasi stres.
Perlu kamu pahami bahwa ada beberapa perbedaan ketika memelihara ikan hias di kolam dan akuarium. Jenis ikannya pun berbeda, ada ikan hias yang cocok dipelihara di akuarium dan ada pula hanya cocok dipelihara di kolam. Misalnya, ikan koi cocok dipelihara di kolam, sebab jenis ikan ini akan lebih indah jika dilihat dari atas. Sedangkan ikan guppy, tetra, dan juga ikan discus lebih cocok dipelihara di akuarium, sebab mereka akan terlihat lebih cantik apabila dilihat dari samping.
Jika kamu baru pertama kali memelihara ikan hias, pasti akan muncul lebih banyak pertanyaan tentang bagaimana cara yang tepat untuk merawat ikan-ikan kecil tersebut. Di bawah ini, penulis akan menjelaskan mengenai cara yang tepat merawat ikan hias di akuarium.
Jangan Memberi Makan Ikan Secara Berlebihan
Ketika ikan hias hanya diberi makanan satu kali dalam sehari, hal tersebut masih cukup untuk hidup mereka. Maka dari itu, hindari memberikan makanan terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan takaran yang dibutuhkan ikan. Jadi, alangkah lebih baik jika ikan hias peliharaan diberi makan sedikit demi sedikit yang diperlukan dalam sekali makan.
Pakan yang terlalu berlebihan bisa memberikan dampak buruk bagi ikan. Tak hanya itu, dengan memberi makan secara berlebihan justru akan membuat aquarium menjadi lebih mudah kotor. Serta dapat mencemarkan bahan-bahan kimia jika pakan yang digunakan berjenis pelet. Selain itu, hal tersebut juga bisa menyebabkan kondisi aquarium menjadi lebih buruk.
Seperti ditumbuhi alga yang berlebihan. Intinya, semakin banyak pakan yang diberikan, maka akan menyebabkan aquarium menjadi lebih cepat kotor. Sebab, pembuangan kotoran ikan juga akan meningkat.